Sejarah Kelam di Kota Montgomery, Alabama

Sejarah Kelam di Kota Montgomery, Alabama – Sorotan nasional tertuju pada kota yang sempat jadi salah satu pusat perdagangan budak sangat aktif di Amerika: Montgomery, Alabama sudah membuka museum serta peringatan awal buat para korban ganjaran mati tanpa majelis hukum serta perbudakan di Amerika Sindikat. Kunjungan ke kota merupakan peluang buat memperkirakan kesenjangan suku bangsa Amerika. Dikala mereka mengalami asal usul ini, wisatawan bisa jadi menciptakan dorongan serta kemauan buat lalu beranjak maju.

Sejarah Kelam di Kota Montgomery, Alabama

Sejarah Kelam di Kota Montgomery, Alabama

alexandercity – Museum Peninggalan: Dari perbudakan sampai penangkapan massal. Kamu lagi berdiri di suatu web di mana banyak orang yang diperbudak ditaruh. Tidak terdapat asal usul pelapisan gula di The Legacy Museum. Perkata itu, dicat putih di bilik bata lobi, menata bunyi buat apa yang hendak tiba. Museum ini, bersama dengan Memorial to Peace and Justice terpaut, menantang wisatawan buat membenarkan ketidakadilan era kemudian serta dengung mereka di era saat ini– tidak cuma di Alabama, namun di semua Amerika.

Baca juga : 15 Daftar Danau Terbaik di Alabama

Pada tahun 1820, Alabama merupakan rumah untuk 41. 879 budak. Pada tahun 1860, populasi itu membesar jadi lebih dari 435. 000, di antara populasi terbanyak orang kulit gelap yang diperbudak di Amerika. Tahun itu, bunda kota Alabama mempunyai lebih banyak ruang perdagangan budak dari gereja serta penginapan. Montgomery merupakan pusat perdagangan budak, berkah pemindahan yang gampang lewat jalan kereta api sepur api serta Bengawan Alabama, yang terdapat sebagian gulungan dari museum.

Museum Peninggalan terencana terdapat di dekat transit yang membolehkan perdagangan budak, di suatu gedung di mana orang kulit gelap sempat ditaruh dengan peliharaan serta kapas. Semacam tugu di sekelilingnya, Museum Peninggalan dikuratori serta terbuat oleh Equal Justice Initiative nirlaba yang berplatform di Montgomery, yang sudah bertugas sepanjang sebagian dasawarsa buat menolong warga serta orang yang terserang akibat kekurangan serta ketidaksetaraan, paling utama lewat pemberian dorongan hukum pada tahanan mati. Sarana seluas 11. 000 kaki persegi memakai bermacam perlengkapan buat membimbing para pengunjung lewat asal usul yang penuh ini.

Dikala wisatawan meninggalkan lobi, mereka turun ke kemalaman kandang budak. Di tiap sel, film yang diproyeksikan dari orang yang diperbudak memberikan pengalaman orang. Suara- suara itu bermacam- macam dalam usia- anak- anak ditempatkan di sel yang bersebelahan dengan seseorang perempuan yang lebih berumur yang dipenjara tidak bisa membendungnya bersenandung. Kisah- kisah mereka membolehkan wisatawan buat menguasai gimana perdagangan budak pengaruhi banyak orang yang diperbudak dengan bermacam metode.

Sehabis pergi dari kandang budak, garis durasi kenyataan, cuplikan, serta lukisan membuktikan gimana asal usul perbudakan lalu menciptakan disimilaritas rasial, mengaitkan perbudakan lewat masa Jim Crow dengan penangkapan massal era modern. Beberapa besar data dihidangkan dalam bentuk hitam- putih dengan cara literal. Namun demonstrasi kerap kali melibatkan persoalan, meninggalkan ruang buat menjelajahi banyak gradasi abu- abu dalam asal usul Amerika.

Museum sering- kali memakai seni buat menarik wisatawan, semacam dalam banyak permasalahan film coretan cat air di layar di semua ruangan. Gambar serta tatahan mendesak penonton buat menyudahi sejenak serta merenungkan banyak narasi yang mereka temui. Suatu ruang refleksi meluhurkan mereka yang sudah mengangkut suara mereka melawan dendam. Bentuk ini menarik garis yang nyata buat permasalahan dikala ini semacam keganasan polisi serta perbandingan suku bangsa. Semacam yang dicatat oleh wisatawan Maria Dunn dari Baton Rouge, Louisiana pada hari awal, museum bisa jadi pengalaman terapeutik. Semacam dalam pengobatan, sering- kali orang wajib memandang kembali era kemudian buat menguasai kekeliruan serta rasa sakitnya. Setelah itu, mereka bisa jadi beranjak mengarah pengobatan.

Peringatan Nasional buat Perdamaian serta Keadilan

Perbudakan dibentuk di atas serta dibenarkan oleh agama kalau orang kulit putih dengan cara inheren lebih menang dari mereka yang berkulit lebih hitam. Sehabis amandemen ke- 13 mencegah perbudakan pada tahun 1865, banyak mantan owner budak serta orang kulit putih yang lain tidak sepakat dengan buah pikiran kalau properti mereka tadinya saat ini pantas diperlakukan serupa.

Sepanjang lebih dari 80 tahun, aplikasi ganjaran mati tanpa majelis hukum merupakan metode biasa untuk orang kulit putih buat menerangkan kekuasaan atas komunitas Afrika- Amerika di semua negara. Lynching merupakan ganjaran mati, yang dijatuhkan oleh massa kulit putih tanpa majelis hukum apa juga atas pelanggaran kecil ataupun, kerapkali, yang dibuat- buat. Misalnya, Elizabeth Lawrence dari Jefferson County, Alabama, dibunuh sebab melabrak anak pria kulit putih belia sebab melemparkan batu ke arahnya. Kematian umumnya dengan metode digantung, serta korban kerap disiksa saat sebelum mati ataupun dicabik- cabik setelahnya oleh orang banyak. Terorisme sejenis ini, bersama dengan penyewaan tahanan serta aplikasi yang lain, menolong membuat orang kulit gelap senantiasa terletak di dasar orang kulit putih.

Banyak ganjaran mati tanpa majelis hukum dicoba di depan biasa, di alun- alun kota. Memorial Nasional buat Perdamaian serta Kesamarataan mendengungkan area itu dengan monumen pusatnya yang dibingkai selaku persegi. MASS Design Group yang berplatform di Boston, yang menolong dalam konsep, yakin kalau arsitektur bisa memfaalkan nilai- nilai badan. Sensibilitas konsep itu nampak nyata di semua memorial.

Baca juga : Sejarah singkat Berdirinya Kota Chicago

Dikala wisatawan merambah ruang, mereka menciptakan baris untuk baris kolom baja. Tiap kolom diukir dengan julukan wilayah ataupun negeri bagian, diiringi dengan julukan banyak orang yang digantung di tempat itu serta bertepatan pada terbentuknya kekerasan. Pada ketinggian 6 kaki, kolom membangkitkan orang yang mereka wakili. Di pintu masuk alun- alun, wisatawan berdiri berdekatan dengan asal usul ini. Tetapi dikala mereka melampaui monumen peringatan itu, tanahnya terus menjadi menyusut. Kesimpulannya, pemirsa berdiri di dasar kolom, mengulurkan leher mereka buat mengutip julukan tiap- tiap tempat.

Bogem mentah di leher yang diperoleh mengundang wisatawan buat merenungkan pengalaman mereka yang terkumpul buat menyaksikan ganjaran mati tanpa majelis hukum. Kenapa kekerasan ini sedemikian itu diperoleh, sedemikian itu dirayakan, alhasil banyak orang hendak terkumpul buat melongo? Gimana perasaan orang kulit bercorak lain kala mereka melihat rekan- rekan mereka dibunuh tanpa majelis hukum, serta dalam banyak permasalahan tanpa rasa bersalah?

Wisatawan pergi dari alun- alun peringatan ke laman yang dilapisi dengan kolom yang sama dengan yang terkini saja mereka amati. Tiap- tiap dari 800 kabupaten tempat terbentuknya ganjaran mati tanpa majelis hukum bisa mengklaim kolom imitasi ini serta membuat peringatan mereka sendiri. Kala ini terjalin, laman hendak berganti, dengan ruang kosong yang membagikan fakta tempat- tempat yang sudah memilah buat mengalami era kemudian mereka– serta memo tempat- tempat yang belum.

Semacam di The Legacy Museum, The National Memorial memakai arca buat berhubungan dengan wisatawan. Karya- karya yang didistribusikan di dekat alun- alun melukiskan teror bugil banyak orang Afrika yang dirantai buat dibawa ke Amerika serta meluhurkan perempuan yang, semacam Rosa Parks, menentang segregasi. Panel data di semua halaman menginformasikan wisatawan, dan mendesak mereka buat merenungkan gimana era kemudian bangsa yang menyakitkan sudah membuat era kininya.

Lebih banyak asal usul Montgomery

Sejodoh web Inisiatif Kesamarataan Sebanding bukan salah satunya tempat di Montgomery yang berhubungan dengan asal usul kompleks negeri bagian. Sedikit lebih dari satu mil jauhnya, Bangunan Putih Awal Konfederasi menawarkan sejenak kehidupan di Negeri Konfederasi Amerika. Rumah itu merupakan adres administrator buat kepala negara Konfederasi Jefferson Davis cuma sepanjang 4 bulan. Montgomery diseleksi selaku bunda kota awal Konfederasi sebab alibi yang serupa jadi pusat perdagangan budak: kedekatannya dengan rute sepur api serta bengawan. Rumah, dibentuk pada tahun 1835, dilengkapi dengan beberapa barang asli dari tahun 1850- an serta 1860- an. Dekorasinya yang elegan amat kontras dengan pengalaman orang kulit gelap di masa yang serupa.

Di sisi Bangunan Putih Awal, Museum Alabama di Unit Arsip& Asal usul Alabama menolong menaruh peristiwa- peristiwa ini dalam kondisi asal usul. Para pengunjung bisa menjelajahi era kemudian Alabama, diawali pada tahun 1700- an serta bersinambung sampai era modern. Mereka hendak berlatih mengenai Indian Creek serta pendirian negeri bagian dikala orang Eropa berumah di tanah itu. Dikala wisatawan menjelajahi museum serta banyak artefaknya, mereka hendak berlatih mengenai peninggalan pertanian Alabama serta saat- saat susah, semacam pemisahannya dari Amerika Sindikat serta kedudukannya dalam aksi Hak Awam. Wisatawan belia pula bisa menikmati pelajaran asal usul interaktif di Hands- On Gallery serta Grandmas Attic.

Menyudahi sejenak buat refleksi di Civil Rights Memorial, suatu cetak biru dari Pusat Hukum Kekurangan Selatan. Monumen peringatan di luar ruangan menunjukkan meja granit bulat besar yang diukir dengan julukan serta kegiatan dari aksi hak- hak awam. Air menggelembung dari tengah meja serta tumpah ke tepinya. Air mendengungkan perkata Dokter. Martin Luther King Jr, yang terpahat di bilik di balik air mancur: Kita tidak hendak puas hingga kesamarataan bergulir semacam air serta bukti semacam bengawan yang kencang. Tugu ini bisa diakses 24 jam satu hari. Pusat Peringatan yang bersebelahan mengarahkan wisatawan mengenai para syahid Hak Awam, serta Tembok Toleransinya mengundang mereka buat berkomitmen melawan dendam.

Peruntukan itu kenyataan

2 panorama alam Inisiatif Kesamarataan Sebanding bisa dengan gampang memuat hari mereka sendiri, jadi hendaknya Kamu merancang menginap tadi malam di Montgomery. Renaissance Montgomery Penginapan and Spa serta DoubleTree by Hilton keduanya berjarak sebagian tahap dari The Legacy Museum, dan area Riverfront kota. Buat pengalaman yang lebih akrab cuma sebagian gulungan lebih jauh, cobalah Red Bluff Cottage Bed& Breakfast. 4 kamar tidur hotel bisa dipesan dengan harga$155 ataupun kurang per malam, serta tiap- tiap menawarkan kamar mandi individu. Riverfront Park di dekatnya menawarkan ruang buat merenungkan asal usul yang sudah Kamu pelajari.